Home
PENDIDIKAN
Mahyeldi dan Air Mata yang Akhirnya Tumpah
Mahyeldi dan Air Mata yang Akhirnya Tumpah
-
9:47 AM
Edit this post
Air mata itu akhirnya menetes. Menganaksungai di pipi. Membasahi kulit wajah seorang ayah saat anaknya membacakan puisi berjudul: Buya Kami Rela.
Mahyeldi Ansharullah tak mampu membendung gelombang harunya. Bait-bait puisi itu begitu menggedor dinding jiwa Walikota Padang itu.
Walaupun hari-hari kami tidak selalu bisa bersama Buya, tetapi sedikit waktu bertemu Buya begitu bermakna.
Walau tidak ada libur bagi Buya,Tapi pertemuan sejenak dengan Buya penuh dengan kehangatan.
Walau pernah kami merasa ingin pergi berlama- lama bersama Buya, tapi kami sadar bahwa,Buya bukan milik kami saja, tapi sudah menjadi milik semua Warga.
Walau kadang Buya dihina, difitnah sesuatu yang tidak Buya lakukan, tetapi Buya selalu sabar.
Kadang-kadang kami ingin marah, tapi Buya bilang balaslah kejahatan dengan kebaikan anakku.
Ma'afkan kami Buya yang tidak selalu membuat Buya bangga.
Kami hanya bisa berdo'a semoga Buya tetap Istiqomah dalam menjalankan amanah dan diberikan kesehatan.
Dan kami berdo'a semoga kita semua berkumpul di Sorga.
Begitu Fauzana Syamila membacakan puisinya saat acara peluncuran buku ayahnya yang berjudul: Mahyeldi, Memimpin adalah Melayani. Tak hanya Mahyeldi yang menangis. Hadirin juga tak kuasa menahan haru.
Sebagai seorang pemimpin, membuat Mahyeldi hampir tak ada waktu untuk keluarga. Mulai beraktivitas bakda Subuh dan berakhir pada pukul 00.00. Setiap hari dia melakoninya. Bahkan, hari Ahad pun pria kelahiran Bukittinggi, 25 Desember 1966 itu tetap bekerja.
"Karena memimpin kota, maka saya harus sering berinteraksi dengan masyarakat setiap waktu. Mendengarkan keluhan dan masukan warga," ujar Mahyeldi.
Suami Harneli Bahar itu sadar akan kondisi tersebut. Agar relasinya dengan keluarga tetap dekat dan terawat, ada satu program rutin yang dia lakukan pada setiap hari kelahiran anggota keluarganya.
"Saya ajak semuanya pergi dalam satu mobil. Nah didalam mobil itu kami saling bicara, curhat dan diskusi. Setelah itu makan bersama," ungkap ayah sembilan anak itu.
Tips ini ampuh menjaga kualitas hubungannya dengan keluarga meski Mahyeldi tak bisa membersamai setiap saat. Mahyeldi memang sangat peduli dengan masalah keluarga. Dia pun membuat program 1821 pada 1 Muharram 1439 H untuk masyarakat Padang.
1821 adalah kondisi dimana warga harus bersama keluarga dalam rentang waktu pukul 18.00-21.00 WIB. Orangtua menemani anak belajar, mengaji dan aktivitas lainnya. Tidak boleh memegang handphone dan lainnya. Intinya, ayah dan ibu harus membersamai anaknya. "Program ini mendapat respons positif," kata Mahyeldi yang menjadi walikota Padang sejak 13 Mei 2014.
Kini, pemimpin yang peduli keluarga dan sarat prestasi itu kembali diamanahkan PKS untuk maju sebagai Calon Walikota Padang untuk periode 2018-2023.
Artikel oleh: Erwyn Kurniawan
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Most Reading
-
Dai kondang Indonesia asal Provinsi Riau, Ustaz Abdul Somad hari ini, Minggu (22/10/2017) memberikan ceramah kepada masyarakat kota Padan...
-
Walikota Mahyeldi meninjau lokasi pembangunan terminal type A di Anak Aie Kecamatan Koto Tangah, Ahad (21/1/2018). Rencananya, peletaka...
-
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Pesisir Selatan untuk kegiatan kampanye Gerakan Stop Bullying, penyanyi Muslim asal Inggris Harris J meny...
-
Pasangan nomor urut satu Emzalmi-Desri kalah telak melawan nomor urut dua Mahyeldi-Hendri. Seperti informasi yang dilaporkan sebelumnya...
-
Pasangan Mahyeldi-Hendri dipastikan menang dalam hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei di Pilkada Padang Dalam pidato ke...

Categories
4 Pilar
50Kota
ACT
ACT Peduli
AFF 2018
Air Nabeez
AlHijrah
amerika
Anak
Anti Syariah
anwaribrahim
APBD2019
aqabah
aqiqah
ar risalah
ARTIKEL
ASIAN GAMES
assalam
ATIP
Badan Wakaf Arrisalah
banjir
Bantaun
Batusangkar
Beasiswa
Bedah Rumah
Bela Negara
bencana
beri
berita
bisnis
BKMT Sumbar
bmkg
bpbd
budaya
budiman
bungus
catatankecil
cerita
cuaca
Daerah
Darululum
DDS
Dharmasraya
Diskusi
DompetDhuafa
DPD RI
dpdri
DPR
DPR RI
dprd
dprdp
EKONOMI
Emak
Ermawati
faridansyah
Fatwa
feature
featured
future
Gempa Lombok
gigih
gulaikambing
Gusrizal
Haji
Hamdanus
Handi Risza
Hari Santri
Hermanto
HKN
HRS
humas
Ibu
iium
Indonesia
internasional
Islam
Ja'far
Jafar
Jomblo
Kabar Sumbar
kadaiminang
kambing
KampoengTernak
Karang Taruna
Kecelakaan
kemenkominfo
KESEHATAN
Kesenian
Kisah
KNKT
Kodrad
Korupsi
kotapadang
KPK
Kucing
kuliner
kunjungan
La Liga
LAZ
Lemhannas
LGBT
Liga 1
Liga 2
Limau Manih
LionAir
Longsor
mahyeldi
malaysia
Masak
masjid
Masrizal Munaf
Maulid
Mentawai
Milenial
Minangkabau
Mitra Ummat
MPR
MRI
Muhammad Taufik
mui
Mulyadi Muslim
MUM
Musibah
muslim
Muslim Yatim
muslimyatim
Muzammil
NASIONAL
Nikah
OLAHRAGA
omKW
operator
OSIS
padang
Padang Menghafal
Padang Panjang
PADANG RANCAK
PadangRancak
PALESTINA
Pancasila
Papua
pariaman
PARIWISATA
pasar
pasarraya
Pauh IX
Payakumbuh
Pemda
pemilu2019
pemuda
PENDIDIKAN
Perda
Pertanian
pesantren
Pesisir Selatan
Petani
pileg
pilkada
pks
Polisi
politik
Polresta
Poltik
Porprov
PrabowoSandi
PSI
puasa
PunArdi
quickqount
Rahmat Saleh
RahmatSaleh
Rakyat
Ramadhan
Relawan
rendang
reses
Reuni 212
RizaFahlevi
rqsm
RSI
Sandi Uno
Sarilamak
Sawahlunto
SBLF
SD Qu
Semen Padang FC
Senam
Sepakbola
siaga
Sijunjung
smpit
Solok
solokselatan
SPFC
Sumbar
syamilaqiqah
Tahfizh
tanah datar
Tarung Derajat
TDS
Teh
TEKNOLOGI
telukkabung
Ternak
Terorisme
Timnas
TimnasDay
TourDeSingkarak
Tsunami
TZ
Uighur
uin
Ukhuwah
Umar Bin Khattab
Umrah
unand
UU
WAMY
Wanita
waqaf
Yatim
Youtube
YusrizalKW
Zulhendri

No comments
Post a Comment